Rabu, 15 Juni 2011

Bergaulah Agar Tak Norak

Usai memberikan training bagi Auto 2000 di Jakarta saya meluncur ke Novotel Bogor untuk memberikan training Kepala Cabang Mobil 88. Karena tiba di lokasi lebih cepat saya menunggu di cafe hotel. Saya bertanya kepada yang menawarkan menu ke saya, “Apa minuman favoritnya?” Spontan dia menjawab, “Bir Pletok, pak…”
Mendengar kata “bir” saya sedikit kaget, pikiran saya melayang ke minuman beralkohol yang selama ini memang sangat saya hindari. Setelah saya meminta penjelasan petugasnya saya baru tahu bahwa itu minuman campuran antara kopi, jahe, gula merah dan rempah-rempah lainnya. Saya langsung mencobanya dan ternyata minuman khas Betawi ini memang menyegarkan dan menghangatkan.
Sembari minum Bir Pletok itu pikiran saya menerawang ke masa-masa lalu teringat tentang kenorakan saya terhadap beberapa hal. Saya dulu tidak mau makan bakpao dan capcay.  Dalam pikiran saya ketika itu, “Ini makanan Chinese pasti ada babinya dan haram.” Begitulah dogma yang selama ini saya terima. Saya baru tahu bahwa itu makanan halal setelah diajak makan dan dijelaskan oleh istri saya. Norak banget saya ya? He hehe…
Di dunia maya saya juga dulu alergi. Mendengar istilah-istilah internet pikiran saya melayang ke hal-hal yang berbau pornografi. Beruntung saya kenal dengan mas Burhan Solihin (saat ini sebagai wartawan senior Koran Tempo). Dialah yang mengenalkan dan mengajarkan saya tentang seluk beluk dunia maya itu. Dia pula yang membuatkan email buat saya dan Yahoo Mesengger. Sejak itu saya menjadi ketagihan berselancar di dunia maya. Norak banget saya ya? He hehe…
Pertama kali saya naik pesawat terbang tahun 1995. Saya ditugaskan oleh pimpinan ke Biak, Papua, menyampaikan bantuan kepada mereka yang tertimpa musibah. Ketika pramugari menyajikan makanan saya bepikir, “Di pesawat ada pedagang juga, ya?” Saya merasa heran kok semua orang beli. Begitu pramugari memberi makanan kepada saya, langsung saya berkata, “Gratis, kan?” Kontan saja penumpang sebelah saya tertawa. Norak banget saya ya? He hehe…
Dari kejadian-kejadian ini saya banyak mendapat hikmah. Ternyata kenorakan kita itu disebabkan setidaknya 3 hal. Pertama, sempitnya wawasan berpikir kita. Kedua, kepicikan kita “menghakimi” sesuatu yang belum sempurna kita ketahui. Dan, ketiga, sempitnya pergaulan kita.
Diantara ketiga hal itu yang merupakan sebab terbesar kenorakan kita adalah sempitnya pergaulan kita. So, banyak bergaulah agar Anda tidak norak.. Heheheh…
Salam SuksesMulia!

sumber : http://www.jamilazzaini.com/bergaulah-agar-tak-norak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar