Selasa, 31 Mei 2011

IQ Bukan Segalanya


Bukan rahasia lagi kalau ada banyak orangtua yang begitu khawatir akan keberhasilan anak-anaknya kelak ketika hasil tes kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) anaknya menunjukkan angka di bawah rata-rata. Kita sendiri pun  boleh jadi memiliki perasaan sama.  Ketika kita mengikuti tes IQ dan melihat hasil tesnya rendah, bisa-bisa kita minder dan khawatir menjalani hidup serta takut bersaing dengan orang yang IQ-nya tinggi.
Insan SuksesMulia, berapapun IQ Anda tak perlu khawatir. Ada sebuah penelitian jangka panjang terhadap 95 mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an.  Mereka yang saat kuliah  mempunyai kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan kuper (kurang pergaulan), puluhan tahun kemudian ternyata hidupnya tak terlalu sukses [diukur dengan gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan].  Mereka kalah dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai empati dan tidak temperamental.
Hasil senada juga ditemukan pada sebuah kajian yang ditampilkan oleh Peggy Klaus dalam bukunya THE HARD FACTS About Soft Skills, terhadap 358 manajer perusahaan multinasional produsen farmasetika, peralatan medis, dan barang konsumsi yang bermarkas di New Jersey, Amerika Serikat. Ditemukan bahwa, manajer-manajer yang menampilkan performa kerja terbaik bukanlah ditentukan dari seberapa baik kemampuan teknis mereka, melainkan seberapa baik self-awareness, kemampuan manajemen diri, kemampuan komunikasi dan sosialisasi, dan kemampuan memimpin tim yang mereka tampilkan.
Itulah mengapa, ketika kita mengingat kawan-kawan sepermainan, kawan-kawan sekolah, atau kawan-kawan kuliah kita yang dulu prestasi akademisnya biasa saja, ternyata tidak sedikit yang kini bisa masuk dalam kategori seorang yang berhasil. Boleh jadi karena mereka memiliki kualitas-kualitas non-IQ tadi.
Lalu diri Anda sendiri, kira-kira masuk ke dalam kelompok yang mana?
Insan SuksesMulia, bukan berarti memiliki IQ yang tinggi lantas menjadi pintar itu jelek. IQ adalah modal yang sangat baik ketika ia diimbangi dengan kualitas non-IQ lainnya. Tetapi jika Anda termasuk dalam golongan IQ yang biasa-biasa saja, bahkan di bawah rata-rata tidak usah khawatir. Selama Anda memiliki kemampuan dan keterampilan non-IQ yang hebat, Anda berpeluang besar menjadi orang besar.
So, IQ Anda tinggi atau rendah, enjoy aza lagi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar